Steve Vai adalah seorang gitaris, penulis lagu, penyanyi dan produser yang berasal dari Amerika Serikat dan juga alumni Berklee College of Music. Ia dikenal sebagai salah satu gitaris paling cepat dan teknis di dunia, dengan pengaruh dari gitaris-gitaris seperti Yngwie Malmsteen, Randy Rhoads, Eddie Van Halen, dan Michael Schenker.
Namun, bagaimana sebenarnya sejarah gitaris Steve Vai? Bagaimana ia mulai belajar gitar dan apa saja pengaruh-pengaruh yang membentuk musikalitasnya? Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang sejarah gitaris Steve Vai yang mungkin belum Anda ketahui.
Awal Mula Belajar Gitar
Steve Vai lahir pada tanggal 6 Juni 1960 di New York, Amerika Serikat. Ia mulai belajar piano sejak usianya menginjak 6 tahun, kemudian selang 4 tahun ia juga belajar akordeon. Pada usianya yang menginjak 13 tahun, ia mulai belajar gitar setelah mendengar lagu “Crazy Train” dari Ozzy Osbourne. Ia terpesona oleh kecepatan dan keindahan permainan gitar Randy Rhoads, dan memutuskan untuk mengikuti jejaknya. Ia juga terinspirasi oleh gitaris-gitaris lain seperti Yngwie Malmsteen, Eddie Van Halen, Michael Schenker, dan Akira Takasaki.
Ia berlatih gitar dengan sangat rajin dan disiplin, dengan tujuan untuk menjadi gitaris terbaik di dunia. Ia menghabiskan waktu berjam-jam setiap hari untuk mempelajari teknik-teknik gitar yang sulit dan kompleks, seperti alternate picking, sweep picking, legato, tapping, string skipping, arpeggio, dan lain-lain. Ia juga mencoba untuk mengembangkan gaya bermainnya sendiri yang berbeda dari gitaris-gitaris lain.
Pengalaman Bermain di Band-Band Sebelum Solo Karier
Sebelum memulai solo karier, Steve Vai pernah bermain di beberapa band besar legendaris seperti Alcatrazz, David Lee Roth, dan Whitesnake. Ia juga pernah bekerja sebagai asisten dan murid dari Frank Zappa, salah satu musisi paling inovatif dan eksentrik di dunia.
Ia bergabung dengan Alcatrazz pada tahun 1984 sebagai pengganti Yngwie Malmsteen. Ia berkontribusi dalam album kedua band tersebut yang berjudul Disturbing the Peace. Ia menampilkan permainan gitarnya yang cepat dan kreatif dalam lagu-lagu seperti “God Blessed Video”, “Mercy”, dan “Desert Diamond”.
Ia bergabung dengan David Lee Roth pada tahun 1985 sebagai pengganti Eddie Van Halen. Ia berkontribusi dalam dua album band tersebut yang berjudul Eat ‘Em and Smile (1986) dan Skyscraper (1988). Ia menampilkan permainan gitarnya yang enerjik dan melodis dalam lagu-lagu seperti “Yankee Rose”, “Shyboy”, “Going Crazy”, dan “Just Like Paradise”.
Ia bergabung dengan Whitesnake pada tahun 1989 sebagai pengganti Vivian Campbell. Ia berkontribusi dalam album ketujuh band tersebut yang berjudul Slip of the Tongue (1989). Ia menampilkan permainan gitarnya yang heavy dan bluesy dalam lagu-lagu seperti “Fool for Your Loving”, “The Deeper the Love”, “Now You’re Gone”, dan “Jud
Solo Karier dan Karya-Karya Terkenal
Steve Vai memulai solo karier pada tahun 1984 dengan merilis album pertamanya yang berjudul Flex-Able. Album ini menampilkan gaya musik yang eksentrik dan eksperimental, dengan pengaruh dari Frank Zappa. Album ini juga menampilkan beberapa lagu yang menjadi ciri khas Vai, seperti “The Attitude Song”, “Salamanders in the Sun”, dan “Call It Sleep”.
Steve Vai kemudian merilis album kedua yang berjudul Passion and Warfare pada tahun 1990. Album ini menampilkan gaya musik yang lebih heavy dan melodis, dengan pengaruh dari gitaris-gitaris seperti Yngwie Malmsteen, Eddie Van Halen, dan Michael Schenker. Album ini juga menampilkan beberapa lagu yang menjadi hits besar, seperti “For the Love of God”, “The Audience Is Listening”, “I Would Love To”, dan “Blue Powder”. Album ini mendapat pengakuan internasional dan Steve memenangkan polling pembaca majalah Guitar World dalam empat kategori yang berbeda.
Steve Vai kemudian merilis album ketiga yang berjudul Sex & Religion pada tahun 1993. Album ini menampilkan gaya musik yang lebih variatif dan vokal, dengan kolaborasi dengan penyanyi Devin Townsend. Album ini juga menampilkan beberapa lagu yang menarik, seperti “Touching Tongues”, “In My Dreams with You”, “Pig”, dan “Still My Bleeding Heart”.
Steve Vai kemudian merilis album keempat yang berjudul Alien Love Secrets pada tahun 1995. Album ini menampilkan gaya musik yang lebih sederhana dan instrumental, dengan hanya tujuh lagu. Album ini juga menampilkan beberapa lagu yang keren, seperti “Bad Horsie”, “Juice”, “Die to Live”, dan “Tender Surrender”.
Steve Vai kemudian merilis album kelima yang berjudul Fire Garden pada tahun 1996. Album ini menampilkan gaya musik yang lebih kompleks dan kontras, dengan dibagi menjadi dua bagian: bagian pertama instrumental dan bagian kedua vokal. Album ini juga menampilkan beberapa lagu yang hebat, seperti “There’s a Fire in the House”, “The Crying Machine”, “Dyin’ Day”, dan “Fire Garden Suite”.
Steve Vai kemudian merilis album keenam yang berjudul The Ultra Zone pada tahun 1999. Album ini menampilkan gaya musik yang lebih eksotis dan etnis, dengan pengaruh dari musik-musik dunia. Album ini juga menampilkan beberapa lagu yang unik, seperti “The Blood and Tears”, “Windows to the Soul”, “Lucky Charms”, dan “Asian Sky”.
Steve Vai kemudian merilis album ketujuh yang berjudul The Seventh Song pada tahun 2001. Album ini menampilkan gaya musik yang lebih santai dan ballad, dengan hanya berisi lagu-lagu slow dari album-album sebelumnya. Album ini juga menampilkan dua lagu baru yaitu “Melissa’s Garden” dan “Warm Regards”.
Kesuksesan dan Pengakuan Steve Vai
Steve Vai telah membuktikan dirinya sebagai salah satu gitaris paling cepat dan teknis di dunia, dengan menguasai berbagai teknik gitar yang sulit dan kompleks. Ia juga memiliki gaya bermain yang unik dan kreatif, yang sering meniru suara-suara dari musik-musik lain. Ia juga memiliki penampilan yang atraktif dan karismatik, dengan menggunakan gitar-gitar khasnya seperti Ibanez JEM dan Universe.
Steve Vai telah mendapatkan banyak penghargaan dan pengakuan dari dunia musik,